UNTUKMU ANAK NEGERI
Proklamasi dikumandangkan setahun sekali.
Dititipkan negeri ini untukmu.
Bumi Pertiwi memproklamirkan dengan kata sakral Merdeka.
Amanah dipikul di pundak.
Dirangkul atas kehendak.
Pewaris tak bernyawa namun tetap berjiwa.
Wahai anak negeri.
Perjuangan belum usai.
Kini musuh mengintai.
Tak lagi bersenjata tapi membidik hingga tak berdaya.
Pengintai tak berdasi hingga berdasi
Berceloteh bagai sang juara pidato.
Bersembunyi dibalik poni-poni rambut hitam dan pirang.
Bergelantungan bergeliat berdesah.
Berhati-hatilah anak negeriku.
Layar tetap terbentang dipanggung sandiwara.
Penjajah bagai binatang melata.
Berubah warna mengelabuhi kita.
Menyusup di celah rongga.
Gerakan di bawah tanah sungguh cantiknya.
Memenuhi hasratnya.
Wahai anak negeriku.
Jagalah merah putihmu.
Musuh menyelinap dibalik tulang punggung ekonomi.
Musuh menyelinap dibalik sorban putih.
Musuh menyelinap dibalik kitap suci.
Musuh menyelinap dibalik pujangga.
Mengisap urat nadi.
Kau ingin merdeka anakku.
Jangan lengah.
Jangan bodoh.
Jangan tertidur.
Jangan tertipu.
Untukmu anak negeri.
Karya:
Bambang Hariyanto
Guru Seni Budaya
SMAN 1 Sampang
2023
Jadilah yang pertama berkomentar di sini