“AKM merupakan keniscayaan yang harus dihadapi insan pendidikan Indonesia, termasuk peserta didik dan guru SMA Negeri 1 Sampang. Karena itu, Smansa harus bergerak cepat belajar tentang asesmen kompetensi minimum (AKM).”
Itulah kutipan sambutan Drs. Sukardi, M.Pd., Kepala SMAN 1 Sampang yang disampaikan dalam pembukaan Workshop Penulisan Soal Berkarakter AKM di Ruang Laboratorium Biologi, Jumat (12/03). Terkait dengan kegiatan AKM, pria kelahiran Pamekasan ini menambahkan bahwa SMA Negeri 1 Sampang tidak ingin ketinggalan momentum AKM. Jangan sampai terjadi para peserta didik sudah menghadapi penilaian berupa soal-soal AKM, sementara guru belum paham AKM. “Kita harus belajar memahami dan menyusun soal berkarakter AKM”, tegasnya.
Kegiatan workshop ini dihadiri dan dibuka oleh H. Assyari, M.Pd. selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Sampang. Dalam sambutannya beliau berpesan agar SMAN 1 Sampang harus selalu membuat inovasi dan lompatan-lompatan positif karena sekolah ini menjadi barometer pendidikan di Sampang. Seharusnya, SMAN 1 Sampang tidak lagi bersaing dengan sekolah di lingkup kabupaten. Pesaing SMAN 1 Sampang adalah sekolah favorit di luar kabupaten/kota lainnya.
Sementara itu, dijelaskan juga bahwa kegiatan workshop AKM ini berlangsung dalam tiga tahap. “Tahap pertama berisi kegiatan pembukaan, dan materi telaah soal yang disampaikan pihak internal sekolah. Tahap kedua Sabtu (13/3) materi utama yaitu pengantar dan strategi menyusun soal AKM yang disampaikan oleh Abdul Malik, M.Pd., penulis dan penelaah soal AKM Pusmenjar Kemdikbud.”, ujar Pak Saiful selaku koordinator, di sela-sela kegiatan workshop berlangsung.
Ayah tiga anak ini menambahkan bahwa untuk tahap ketiga akan berlangsung mulai 15-20 Maret 2021 berupa penugasan mandiri. Dalam tahap ini, para peserta diharuskan menyusun soal penilaian harian (PH) atau penilaian akhir tahun (PAT) berkarakter AKM sesuai pelajaran dan tingkatan kelas yang diampu.
Sejauh pantauan redaksi, workshop berjalan sukses. Para peserta sangat anstusias dan disiplin dengan tugas dan fungsi masing-masing. Panitia, peserta, dan pemateri merasa puas dengan kegiatan ini. “Luar biasa Pak. inilah yang seharusnya dilakukan oleh sekolah sekelas Smansa. Materi lokal juga tdak kalah hebat. Semoga motivasi ini tetap terjaga dan terasah hingga berbuah karya”, ujar Pak Buhari, wakil mapel Agama dan PKn ini. Tanggapan senada juga di sampaikan oleh Siti Hanifah, S.Pd. Wakil mapel Fisika yang terpilih menjadi peserta terbaik I ini sangat bersyukur dengan ilmu baru yang didapatkan dalam kegiatan ini. “Ilmu yang saya dapat di situ sudah menjadi hadiah yang sangat berharga sekali, Pak...Terima kasih.”, ungkapnya. Wanita enerjik yang dijuluki Dewi Petir ini terpilih sebagai peserta terbaik I setelah mempresentasikan tiga soal AKM dengan materi penangkal petir. Sementara itu, peserta terbaik II dan II diraih oleh Lendra Ari Septanto, S.Pd. (PJOK) dan Victor Muhammad Ramadhan, S.Pd (Sejarah).
Kesan mendalam juga dirasakan Abdul Malik, M.Pd. Pemateri juga merasa sangat terkesan dengan antusias guru-guru SMAN 1 Sampang. “Ini luar biasa. Seharusnya jadwal saya berakhir pukul 14.30 WIB, tapi mundur sampai 15.30. Target presentasi hanya empat peserta, tapi bertambah jadi 6 peserta.”, ujar penulis dan penelaah soal AKM Pusmenjar Kemdikbud ini. Pria berwajah serius, tapi humoris ini melanjutkan bahwa sambutan peserta workshop membuatnya semakin bersemangat. Sangat jauh dari pikiran awalnya. Guru Matematika ini berterima kasih telah diundang oleh SMA Negeri 1 Sampang. Ia mengaku bahwa Sampang adalah kabupaten pertama di Madura yang didatangi. “Saya berharap apa yang saya sampaikan di acara ini dapat bermanfaat, dapat mewarnai. Saya berdoa semoga saudara-saudara baru saya di sekolah ini nantinya ada yang menjadi penulis atau penelaah soal (buku) yang hebat di waktu yang akan datang.”, ujarnya sesaat sebelum memasuki mobil yang siap membawanya kembali ke Bojonegoro. (Galby)
Jadilah yang pertama berkomentar di sini